Yang Bodoh Dipakai-Nya

Yang Bodoh Dipakai-Nya

Pancaran Air Hidup 12 April 2022

Renungan Harian12 April 2022Bidang Teologi

Bacaan: 1 Korintus 1 : 18 – 31 | Pujian: KJ. 340 : 1, 2
Nats: “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah         untuk memalukan apa yang kuat.” (Ayat 27).

Kita pasti pernah mendengar nama Thomas Alva Edison. Ia adalah seorang penemu lampu pijar atau yang kita kenal dengan lampu bohlam. Tahukah saudara bahwa Thomas Alva Edison hanya bersekolah beberapa minggu saja? Gurunya tidak sanggup mengajarnya karena ia dianggap bodoh. Sejak saat itu, ia diajar oleh ibunya sendiri di rumah. Edison kecil ternyata sangat cerdas. Semangatnya untuk tidak menyerah dan terus mencoba membuatnya berhasil menemukan lampu pijar, sehingga penemuannya sangat membantu kehidupan banyak orang saat ini. Tuhan bisa memilih dan memakai siapa saja untuk mengubah dunia. Pada awalnya, Edison yang dianggap bodoh, dipandang sebelah mata dan bahkan sampai dikeluarkan dari sekolah, namun pada akhirnya ia menjadi orang yang luar biasa.

Di Korintus, Paulus dipandang bodoh oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani. Mengapa mereka bersikap begitu? Hal tersebut tidak lepas dari Injil yang diberitakan Paulus. Penyebabnya karena orang Yahudi selalu menuntut bukti/ tanda kemahakuasaan Kristus, sedangkan orang Yunani menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan filsafat. Paulus dianggap tidak menguasai hal tersebut. Paulus menyadari dirinya bukan orang yang pandai berkata-kata dan berhikmat menurut pandangan dunia. Secara fisik ia juga lemah, sakit-sakitan. Ia menyebutkan bahwa ia datang ke Korintus dengan kelemahan, kegentaran, dan ketakutan. Namun pada saatnya, Paulus berhasil mengacaukan pemahaman yang kuat dari orang-orang yang “berhikmat” itu. Kepada orang Yahudi, Paulus mengatakan bahwa salib adalah tanda. Tanda Allah yang mengasihi orang-orang berdosa. Untuk orang-orang Yunani, Paulus mengingatkan bahwa Allah bisa melenyapkan hikmat orang bijaksana, karena Dialah yang menciptakan hikmat itu.

Sekalipun dianggap bodoh, Paulus tidak menyerah dan tidak putus asa, ia tetap setia dan terus berjuang melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Pada akhirnya apa yang dianggap bodoh itu ternyata dipakai Tuhan secara luar biasa. Jangan putus asa dan jangan menyerah sekalipun dianggap bodoh. Lakukanlah setiap tugas dan tanggung jawab dengan setia. Pasti pada saatnya Tuhan memakai kita secara luar biasa. Amin. [YHS].

 

“Yang dianggap bodoh dan lemah dari Allah,
lebih kuat dan berhikmat dari semua orang yang terpandai dan terkuat di dunia.”